“Keep Moving
Forward! Begitulah Walt Disney telah memberikan saya pemahaman hidup yang tidak
akan terkekang oleh batasan ruang dan waktu.”
Anak
gunung, bau pesisir. Begitulah saya menyebut diri saya ini, lahir di pesisir
Tanjung Perak Surabaya, 28 Januari 1996 dan
berkediaman di lereng Gunung Lawu, Magetan sebelum akhirnya mendapatkan
rejeki untuk tinggal di Asrama Sampoerna Academy Malang sebagai bagian dari
beasiswa PSF. Galih Ramadana Suwito, apalah arti sebuah nama? Lanjutkan Baca.
Namun, nama itu pemberian Bapak Drs.Suwito dan Ibunda Ninik Sumiyanti, S.Pd. yang tercinta, jadi sudah menjadi tanggung jawab saya untuk menjaga eksistensi klan Suwito dalam persaingan edukasi sekarang ini. Terus berpacu, keep moving forward! “Terima kasih yang infiniti kepada orang tuaku tercinta, yang telah memberikan pemahaman mengenai esensi sebuah edukasi.”
Namun, nama itu pemberian Bapak Drs.Suwito dan Ibunda Ninik Sumiyanti, S.Pd. yang tercinta, jadi sudah menjadi tanggung jawab saya untuk menjaga eksistensi klan Suwito dalam persaingan edukasi sekarang ini. Terus berpacu, keep moving forward! “Terima kasih yang infiniti kepada orang tuaku tercinta, yang telah memberikan pemahaman mengenai esensi sebuah edukasi.”
Saya
adalah putra sulung dari trio Suwito Junior bersaudara. Bapak adalah sosok yang
menanamkan keberanian hidup, memberikanku sebuah julukan yang bisa dikatakan
keren bagiku, seorang anak penggemar wayang kulit. Antareja-putra Bimasena,
Saya semakin percaya bahwa saya memang pewaris bapak, mewarisi seluruh
keberanian hidupnya. Dari Bapak saya belajar bagaimana menghargai budaya,
menghargai orang lain, dan menghargai diri sendiri. Namun, DNA saya didominasi
oleh sifat pantang menyerah Ibundaku, seorang ahli fisika pertama yang saya
kagumi. Mama Ninik, beliaulah yang bertanggung jawab atas sifat pantang
menyerahku dalam mengatasi berbagai persoalan rumit, terutama dalam kalkulus
fisika.
Sudah
menjadi cita-cita besar dalam hidup saya, untuk berkarya dan membagikan
kontribusi besar dalam mensukseskan misi global, ensure environmental sustainbility seperti yang tercantum dalam 8
deklarasi milenium dunia. Dengan segala potensi genetika kalkulus fisika dari
Ibu saya, besar harapan saya untuk mengembangkan suatu teknologi fisika yang eco-friendly. Ditambah dengan kesaktian
seorang antareja-kegigihan yang merupakan warisan bapak, saya akan berkarya
dengan sepenuh hati. Cita-cita besar yang berada di front depan cita-cita saya
lainnya.
Berbagai daya dan upaya, saya
kerahkan untuk meraih cita-cita saya sebagai ambisi yang telah mendaging.
Sebuah benih yang bagus telah saya miliki, namun proses yang berarti adalah
penentu utama sebuah pohon dapat berbuah dengan baik. Perjalanan prestasi saya,
alhamdulillah dapat dibilang mulus. Diawali dengan menjadi juara cerdas cermat
tingkat sekolah dasar di kecamatan merupakan raihan akademis pertama saya,
kemudian menjadi skuad jambore Cabang Magetan yang merupakan penyeimbang
non-akademisnya. Raihan demi raihan terus saya torehkan; berkarir dalam olimpiade
fisika, matematika, hingga IT. Saya juga aktif berbagi ilmu pencak silat di
Magetan dan terus mengembangkan kemampuan mendalang saya. Ketika, saya
mendapatkan beasiswa Sampoerna, saya merasa disinilah proses besar meraih
cita-cita saya akan berlangsung. Prediksi saya benar, sebuah anugerah atau
takdir; saya mendapatkan wadah berkarya dan berbagi disini. Community Service dan Young Research Council, sebuah jembatan
yang menghubungkan saya menuju cita-cita. Sejak saat itulah, berbagai karya
telah saya telurkan dan saya bagikan dari pikiran saya; Clean Rain Supplier, WebSchool Anak Rimba, Sistem Pengkristalan Garam
dengan Energi Ombak, Kampung Pakis,
Deposito Hijau, dan karya-karya lain yang masih diproses. Proses itu masih
terus berlanjut membentuk sebuah siklus.
Melalui karya-karya saya ini,
nantinya dapat diaplikasikan dan berguna bagi masyarakat luas. Saya adalah
bagian mikroskopis dari sistem di dunia ini, namun siapa sangka dampak yang
besar justru dihasilkan dari objek mikroskopis. Bagaikan atom uranium sebagai
reaktor nuklir, atom merupakan objek mikroskopis bukan? Maka, Antareja pun akan
terus keep moving forward.(gal)
5 komentar:
wah.... hebat.. sudah bisa berkarya bagi indonesia.... akan saya follow balik gan..
kunjungan balik..
jempol untuk anda..
semoga semakin banyak penerus generasi bangsa ini yang berprestasi dan berkarya. :)
Terus berkarya ya.. semoga kesuksesan selalu menyertai Dik Galih.
Maman@ terimakasih mas maman
Yuanita@ amiin..
KangDede@ siiaapp kang!
tetap semangat dan teruslah bekarya untuk negara tercinta ini....
Posting Komentar